Jika kau meliha t orang yang berduka dan menangis di pinggir jalan layang sambil memandangi stasiun dan kerlip lampu di saat tahun baru,itulah aku .Inilah tahun kedua air mata ku mengalahkan derasnya air hujan yang turun di malam tahun baru. Dari pagi hingga pagi lagi. Sekalipun semua orang bersorak-sorak bahagia menyambut tahun baru, aku tetap tak bergeming dengan kesedihan ini . Masih terpukul dengan kepergianmu setahun yang lalu.Kepergian yang tiba-tiba.Kepergian yang menyisakan duka hingga detik ini.Ingin rasanya aku mengulang waktu,berharap kejadian itu tak pernah terjadi padamu.Ingin rasanya mengubah semua ini.Berharap ini hanya mimpi dan ketika ku terbangun,aku mendapati kau tengah menimang adik bayimu yang lucu dengan senyum khasmu.Namun tentu itu adalah hal yang tak mungkin.Tidak lah itu perlu disesali.Tuhan lebih menyayangimu hingga kau lebih dulu dipanggil. Aku merindukanmu,Teman. Bahkan tak hanya aku,tapi kami semua.Aku,Eva,Irma,A Tatang,Teh Yeni,Agus,Riki,Dia