Langsung ke konten utama

Seonggok Jagung Di Kamar Karya : WS. Rendra



Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda
yang kurang sekolahan.
Memandang jagung itu,
sang pemuda lihat ladang;
ia melihat petani;
ia melihat panen;
dan suatu hari subuh
para wanita dengan gendongan
pergi ke pasar.

Dan ia juga melihat
suatu pagi hari
di dekat sumur
gadis-gadis bercanda
sambil menumbuk jagung
menjadi maisena.
Sedang di dalam dapur
tungku-tungku menyala.
Di dalam udara yang murni
tercium bau kue jagung.

Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda.
Ia siap menggarap jagung.
Ia melihat kemungkinan
otak dan tangan
siap bekerja.

Tetapi ini:

Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda
tamat s.m.a.
Tak ada uang,
tak bisa menjadi mahasiswa.
hanya ada seonggok jagung
di kamarnya.
Ia memandang jagung itu.
Dan ia melihat
dirinya terlunta-lunta.

Ia melihat dirinya ditendang
dari discoteque.
Ia melihat sepasang sepatu kenes
di balik etalage.
Ia melihat saingannya
naik sepeda motor
Ia melihat nomor-nomor lotre.
Ia melihat dirinya sendiri
miskin dan gagal.
Seonggok jagung di kamar
tidak menyangkut pada akal.
Tidak akan menolongnya.

Seonggok jagung di kamar
tak akan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya
berasal dari buku,
dan tidak dari kehidupan.
Yang tidak terlatih dalam metode,
dan hanya penuh hafalan kesimpulan.
Yang hanya terlatih sebagai pemakai,
tetapi kurang punya latihan
untuk bebas bekerja.
Pendidikan telah memisahkannya
dari kehidupan.

Aku bertanya:

Apa gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang
menjadi orang asing
di tengah kenyataan persoalan
keadaannya?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang
belajar filsafat, sastera,
tehnologi, kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya.
ketika ia pulang ke daerahnya,
lalu berkata:
“Disini aku merasa asing dan sepi!”

Sumber : Ajip Rosidi (2012) dalam Puisi Indonesia Moderen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene