Langsung ke konten utama

85% Masa Hidupku,Ada Kamu



     Dari HP Nokia monokrom,poliponik,sampe ada tablet dan segala macem,kita bareng.Dari gaptek komputer sampai jaman teknologi canggih,kita bareng.Dari jaman friendster sampe twitter dan yang aneh aneh lainnya,kita bareng.Dari kepala kita masih botak sampe sekarang berkerudung,kita bareng.

Dari usia tiga tahun aku dan dia bersama.Baca dengan cermat,bukan selama tiga tahun aku dan dia bersama tapi SEMENJAK USIA TIGA TAHUN.Kini dia menginjak usianya yang ke dua puluh.Itu artinya aku dan dia sudah berteman selama tujuh belas tahun.Haha..Lucu memang.Aku tak menyangka bisa seperti itu namun aku bersyukur sekali dia menjadi bagian sunnatullah kehidupanku.

          Entah darimana pertemanan ini dimulai.Yang pasti pertama kali aku mengenalnya karena dikenalkan oleh bapak.Kita sering bermain sebagaimana anak – anak seusia kita bermain.Ketika usia kita menginjak empat tahun,kita belajar bersama untuk pertama kalinya di Taman Kanak – Kanak Baitussalaam.Letaknya tak jauh dari rumah kami.Saat itu sesungguhnya kita tak mengerti tentang arti seorang teman sehingga pertengkaran,permusuhan,iri yaaaa biasalah sering terjadi.Dari mengejek hingga mengadu kepada orang tua.Haha..lucu sekali jika mengingatnya.

          Setelah usia kita cukup untuk belajar di sekolah dasar,maka orang tua kami pun menyekolahkan di sekolah yang sama,mungkin karena memang faktor satu – satunya sekolah dasar yang bagus yang letaknya dekat dengan rumah kami.Dan entah mengapa dan bagaimana prosesnya,kami masuk kelas yang sama.Namun,saat berbaju merah putih ini aku masih belum mengerti seberapa penting pengaruh ia terhadap aku.Menginjak kelas tiga,mulailah cinta monyet.Aku dan dia tak pernah suka pada orang yang sama dan satu hal yang tak pernah berubah,dia selalu mendukung dan membantuku saat aku menyukai seseorang.Entah saat aku ingin sesuatu dari orang yang aku suka ataupun saat aku bersedih karena orang yang aku suka.Dia sama sekali tak pernah “teman makan teman” seperti kebanyakan orang lain.

          Tapi lagi – lagi masih banyaaaaak sekali iri,benci,dan konflik yang terjadi.Namun itu masih wajar karena anak seusia kita emosinya lebih mendominasi daripada berpikir.Hingga terbentuk kelompok – kelompok di kelas dan menimbulkan arogansi.Meski disini ikatan kita hanya perasaan,namun aku tak pernah putus pertemanan dengannya.Sungguh.

          Hingga lulus sekolah dasar dan masuk ke tingkat SMP,kita masih bersama.Pikiran kita satu.Ingin sekolah yang letaknya tidak jauh dari rumah.Padahal amat disayangkan karena sebenarnya kita masih bisa menjangkau SMP yang lebih dari itu.Rasa tak ingin dipisahkan mulai timbul dalam diriku.Namun,lagi – lagi ini hanya emosional anak yang baru beralih ke usia remaja.

          Di tingkat SMP ini aku mulai menyadari dia penting ada di hidupku.Saat dia tak ada,ada yang kurang dalam hidup ini.Aku masih ingat.Saat kelas tiga SMP,malam tahun baru dia berangkat ke Jawa untuk liburan,dan kabar duka datang di hari tahun baru.Tepat di hari seharusnya aku mampu menata lebih baik di masa depan,di tahun ini.Sungguh,aku merasa sangat kehilangan dia.Tak ada tempat bercerita,tak ada orang yang bisa dimintai solusi.Hmmm....

          Memang tak ada yang begitu istimewa di antara kita.Bukan pula lamanya kita berteman.Entahlah.Aku tak mengerti.Dan aku yakin ini bukan sebuah kepura – puraan.Kita tulus berteman,tak ada kata menyambung dan putus.Pertemanan ini selamanya akan ada.

          Hingga kelulusan SMP dan menginjak pakaian putih abu – abu,kita bersama lagi.Sekolah di SMK Negeri 13 Bandung dengan jurusan yang sama namun kelas berbeda.Tapi tidak begitu jauh,kita bertetangga.Dia kelas AK 4 dan aku kelas AK 5.Dekat,bukan?Dan kenyataannya kita tak pernah jauh sehari pun.Kita berangkat bersama,pulang bersama meski berbeda jadwal.Hal yang tak pernah bisa dilupakan adalah kebiasaan kami mengendarai sepeda ke sekolah.Dia inspirasiku untuk hal ini.Kebanyakan orang malu dengan kebiasaan ini.Apalagi siswi SMA.Apa kata orang?Pasti begitu yang ada di pikiran remaja seusia kita.Namun aku tak peduli karena aku bersamanya.

    Tak hanya itu.Dia begitu luar biasa.Wonder woman.Saat sepedaku rusak,dia memboncengku pulang pergi padahal berat badannya tidak lebih berat daripada berat badanku.Hahaha...

          Semakin hari,semakin kurasa bahwa kini pertemanan ini bukan hanya pertemanan biasa.Bukan hanya pertemanan yang berlandaskan emosional saja,melainkan kedewasaan.Bukan pula persahabatan hanya untuk curhat – curhatan yang tak jelas arah tujuannya.Bukan shopping yang semata – mata menghabiskan uang,namun pergi ke Gramedia untuk mencari solusi atas permasalahan akademik.Bukan sekedar nonton ke bioskop,rame – ramean semata atau jadi pecandu film,melainkan cukup memandangi laptop dan kita mengambil hikmah dari film yang kami tonton.

          Hingga kita kuliah pun,nyaris aku dan dia kuliah di tempat yang sama.Namun ya karena beberapa hal,aku bulatkan tekad untuk kuliah dengan jurusan yang aku inginkan.Meski tempat kita berbeda,tapi kita masih sering bersama.     
 
Perselisihan memang ada.Namun itulah yang istimewa.Dengan segala dinamika,kita tetap bersama hingga saat ini.Benar kata pepatah”Mantan pacar ada,tapi mantan sahabat tak ada”.Kita punya cita – cita yang sama meski dengan teknis berbeda.Kita tetap menginginkan hal yang sama,meski tempat kita berbeda.Suatu saat aku yakin,aku dan dia akan bertemu dalam sebuah keberhasilan dan kesempurnaan hidup.Karena fondasi persahabatan kita bukanlah emosional.

Rangkaian kalimat ini mungkin hanya mewakili sedikit saja kisah kita.Tujuh belas tahun yang telah kita lewati memang tak akan bisa diceritakan semuanya dalam tulisan ini.Banyak.Begitu banyak.

Mungkin memang tak istimewa.Tapi inilah yang ingin aku beri.Semoga hari – hari yang akan datang selalu terjadi perubahan.


                 







Sahabat Kecil
Ipang

Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi

Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa dibeli

Bersamamu
Kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya

Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak kan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi

Komentar

  1. bagus ni kalo dibikin film fiksinya..
    alur cerita_a jg uda masuk.
    kalo di buat stock shot2 jga uda kebayang bnget, bakalan seruhhhh...
    stock shot penggambaran_a klimaks_a jg uda kebayang banget ni.
    bakal jadi film fiksi kedua ni bg sy klo dibikin film_a..

    BalasHapus
  2. maaf baru koment
    oh yaa??hhe
    itu cuma curhatan ttg sahabat nisa dari kecil..
    :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene