Entah berapa waktu yang Tuhan beri untuk seluruh hidup Yang kurasa selama lima tahun hingga detik ini adalah bahagia bersamanya Entah berapa mol oksigen lagi yang Tuhan perkenankan untuk ku hirup Yang kutahu kini,hanyalah kesedihan yang ada jika dia tak ada Kebahagiaan bukan karena rupa menawan Tapi genggaman tangannya saat aku terjatuh Kesedihan tak semata karena noda kesalahan Tapi saat tak lagi dia pedulikan dirinya sendiri Sakit hati tak tercipta karena dia menduakan Tapi saat tak lagi tegur kesalahanku Senyum tak diukirnya dengan memanjakan Tapi setiap bisikan kata yang mampu membakar semangatku Aku menyayanginya karena dia lah yang terbaik Yang menuntun dan senantiasa berjalan beriringan di jalan kebenaran Semoga tetap begitu Dan aku akan membencinya saat tak lagi Engkau yang menjadi tujuannya Namun tak kan kubiarkan