Langsung ke konten utama

24 Oktober,Manusia VS Sapi

 

Dua puluh empat Oktober.Tanggal yang menjadi salah satu sejarah dalam hidupku.Mungkin untuk dunia juga karena PBB merayakan hari jadinya pada tanggal ini.Namun tentulah usiaku lebih muda dibanding usia PBB.Dua puluh tahun yang lalu,seorang perempuan pasti sedang bersakit – sakit melahirkan manusia yang dicintainya.Bertaruh nyawa agar manusia yang dikandungnya selama sembilan bulan dapat bernapas melihat indahnya dunia.Meski hanya bertemankan dokter anak ( baca : paraji ) dan bersaksikan pohon – pohon pisang,rimbunnya hutan,dan gelapnya malam,namun aku mampu memenangkan hidup.Aku mampu mewujudkan harapan orang tuaku,yaitu TERLAHIR KE DUNIA !

 

            Di pengulangan dua puluh empat Oktober ini berat badanku sudah tidak tiga kilogram lagi,tinggi ku pun tak hanya lima puluh centimeter.Begitupun usiaku,kini tak muda lagi.Segala perubahan telah terjadi pada diriku.Banyak hal yang sudah ku alami yang kini membentuk karakter pada diriku.Ada rasa bahagia berjumpa dengan dua puluh empat Oktober karena pada tanggal ini aku berhasil terlahir ke dunia dan semua orang mengingatnya,namun rasa lain pun tak mau kalah ada di hati.Sedih tentu saja.Semua hal di dunia ini mengarah pada sunnatullah kerusakan dan ketiadaan,sehingga sudah tentu ketika usia hidupku di dunia bertambah,itu artinya waktu yang aku miliki untuk meraih cita – cita ku berkurang.Begitulah hakikat ulang tahun bagiku.

            Manusia memiliki misi khalifah fil ardhi sebagai bentuk pengabdiannya kepada Allah.Itu artinya,selama hidup manusia haruslah melakukan hal – hal yang berkenaan dengan misinya agar misi sebagai khalifah fil ardhi bisa tercapai.Aku berkaca pada diriku,dua puluh tahun waktu yang telah dijalani adalah waktu yang tidak sebentar.Memang banyak hal yang dilakukan,namun tunggu dulu ! Kemanfaatan kah yang selalu dilakukan ? Atau jangan – jangan sebaliknya ?Sudahkah dua puluh tahun yang berlalu digunakan untuk menjalankan misi sebagai seorang manusia?Ataukah jangan – jangan belum ada satu pun misi yang terlaksana?Ah tidak !

            Dulu di bangku SD,aku masih merepotkan orang tua.Merepotkan seluruh manusia yang ada di sekelilingku.Aku belum mampu memberi manfaat apalagi pengaruh di lingkunganku.Enam tahun kemudian saat aku di bangku SMP,perilaku ku tak jauh berbeda,masih saja merepotkan orang tua,hmmmp...cukup berpengaruh,sebagai tempat contekan...hehe.Tapi hanya itu.Penghargaan yang diberikan hanya untuk akademis.Tiga tahun kemudian,aku malu.Sungguh malu.Ketika seseorang mengevaluasi diriku.Aku ingin marah,namun itu benar.Aku ingin menangis,namun sia – sia.Selama tujuh belas tahun hidup di dunia,sedikit manfaat yang bisa ku beri,bahkan mungkin tak ada.Jika misi khalifah fil ardhi dikuantitatifkan dengan target nilai seratus,maka aku hanya pantas diberi nol.Masya Allah.

   Padahal nikmat fisik begitu sempurna.Psikis pun tak kalah sempurna.Teman,keluarga,ekonomi semuanya bisa dibilang cukup untuk memfasilitasi ku menggapai misi khalifah fil ardhi.Namun yang kulakukan adalah menyia – nyiakan semua itu,terutama waktu.Peringkat 1 dari SD hingga SMP tak berguna jika saat ini aku masih menjadi manusia yang tak bermanfaat.

  Di tengah kumandang takbir menyambut hari raya Idul Adha,renunganku berbuah tangisan.Aku tertidur dengan derasnya air mata dan aku bangun dengan mata sembab.Tak apa,sebuah tangsian itu perlu saat evaluasi untuk menambah penghayatan.

            Setelah selesai shalat Idhul Adha,kebetulan aku menjadi panitia penyembelihan hewan kurban.Sembari melaksanakan tugas,pikiranku tak henti berpikir.Sungguh,satu kenyataan yang lagi – lagi membuat aku malu.



            Aku memandang sapi – sapi yang sedang disembelih dengan penuh iba.Kasihan sekali mereka.Kupandang daging – daging yang telah dipotong dan siap dibagikan.Kuperhatikan orang – orang yang sibuk memilah semua bagian – bagian tubuh sapi.Tapi ada sesuatu yang lain.Menakjubkan ! Tak ada bagian sapi yang terbuang.Dagingnya sudah tentu.Tulangnya banyak yang menginginkan.Kulitnya pun sama.Bagian tubuh dalam atau kata bahasa sunda “jeroan” pun bisa dimakan.Jika kita lihat lebih luas dari sapi,maka tak hanya itu manfaatnya.Selama ini sumber vitamin D yang paling besar adalah dari susu sapi.Bahkan hingga kotorannya pun berguna untuk biogas.Subhanallah.Dia bisa memberikan manfaat sedemikian rupa pada usianya yang ke – tujuh tahun.Padahal selama hidupnya hanya makan,minum,BAB,dan dimandikan.Nah loh...kita kalah dengan sapi.Ckckck. 

            Aku malu.Sungguh malu kembali.Dua puluh tahun yang telah kujalani.Dengan segala potensi yang dimiliki.Dengan segala kesempatan yang ada.Dengan segala nikmat yang Tuhan beri.Dengan segala fasilitas pendidikan dan ekonomi,rupanya masih kalah jauh dibandingkan sapi.Jika dikuantitatifkan,nilai aku nol besar dan sapi itu seratus. 

            Bukan maksud merendahkan manusia.hanya sebagai bahan evaluasi.Dan aku pun teringat salah satu ayat Al – Qur’an yang pernah dipelajari di kelas saat pelajaran PAI.

QS Al - Araf ayat 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

            Astaghfirullah.Itu aku.Aku begitu lalai.Aku tercengang.Terdiam sesaat.Menjauh dari keramaian.Kupandangi daging – daging merah itu.Sungguh sebuah inspirasi dari seekor sapi.Kita manusia,memiliki potensi luar biasa dibanding sapi.Kita diamanahi menjadi seorang pemimpin di bumi ini,mestinya kita jalankan dengan sungguh – sungguh.Kita punya harga diri dan tak ingin harga diri itu jatuh dan lebih rendah dibanding sapi.Maka gunakan pikiran kita untuk membuat perubahan,membangun masyarakat thoyyibah,bukan kuliah..kuliah..kuliah..setelah lulus kerja lalu nikah.Terlalu rendah untuk seseorang yang menyandang misi khalifah.Gunakan hati untuk berempati pada rusaknya masyarakat saat ini,bukan hanya kesenangan sesaat yang terus kita rasa dan inginkan.Bukan sikap subjektif pada orang – orang tercinta saja.Gunakan mata untuk melihat tanda – tanda kekuasaan Allah,tak sekedar mengatakan “subhanallah” saat melihat keindahan alam.Bukan itu maksudnya.Tapi pelajari sunnatullah yang telah Allah beri agar kita menuju kesuksesan dan menggapai misi khalifah fil ardhi.Gunakan telinga kita untuk mendengar ayat – ayat Allah,tak sekedar dari pagi hingga petang mendengarkan lantunan ayat suci Al – Qur’an lewat mp3.Bukan itu maksudnya.Tapi dengar, pahami,dan laksanakan perintah-Nya.Dengan begitu,maka kita tak akan sama apalagi lebih rendah dari binatang ternak.Kita manusia,mulia di hadapan Allah saat menjalankan sunnatullah kemuliaan.Siapa yang mau dirinya disamakan bahkan direndahkan daripada binatang ternak?Tak ada,bukan?

Kita punya harga diri,maka berubahlah.Kita diberi misi khalifah fil ardhi,maka bertanggungjawablah atas misi itu.Kita diberi amanah menegakkan kebenaran,maka laksanakanlah dengan keoptimalan.Jadilah manusia yang bermanfaat seluruh jiwa dan raganya.Kita bisa bermanfaat lebih..lebih..dan sangat lebih daripada sapi.Jadilah manusia yang bernilai tinggi di hadapan Tuhan dan manusia.Kalo kata Albert Einstein “Try not to become a man of succes,but rather try to become a man of value”.

 

 

Sumber inspirasi :

Seekor sapi yang sedang disembelih dan

Seseorang yang luar biasa,yang mengajariku kebahagiaan hakiki (ME)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene