Langsung ke konten utama

Menghargai Kejujuran


Ujian Tengah Semester sebentar lagi tiba.Setiap dosen yang memasuki ruangan kelas selalu memberikan kisi – kisi untuk bahan belajar.Beberapa dosen memperbolehkan kami membuka catatan saat ujian.Ah tentu saja meringankan beban kami para mahasiswa.Kami pun bahagia.Tak sedikit pula dosen yang memberikan wejangan agar kami berlaku jujur saat melaksanakan ujian.
            “Selamat belajar.Jika ketika kuis kalian mendapat nilai D,itu biasa.Semoga tidak mendap nilai E”,kata salah seorang dosen.
    Gilaaaaaaa,nilai D biasakah?Nilai E berpeluang besar menghampiri kami.Dan itu artinya,kesempatan DO pun besar.Niatan mencontek sudah menjadi refleks menghadapi mata kuliah ini.
           “Kejujuran itu nomer satu.Sekalipun hasil ujian kalian jelek,saya tidak akan memberikan nilai E jika kalian jujur.Nilai E hanya saya berikan kepada mahasiswa yang ketahuan mencontek saat ujian”.
          Kami merasa lega karena setidaknya drop out pergi jauh – jauh asalkan kami jujur.Ya itulah ketakutan utama kami,dikeluarkan dari kampus ini karena mendapat nilai E.Hmm..tapi tetap saja jika mendapat nilai C atau D tidak menjadi kebanggaan.Lagipula perusahaan mana yang mau menerima mahasiswa dengan IPK kecil.Akhirnya masih tanya kiri kanan saat ujian tapi tentu dengan sangat hati -  hati.
        “Saya menjamin Anda dengan nilai minimal B sehingga tidak perlu lagi ada kegiatan mencontek atau tanya kiri kanan kepada teman,oke?”
         Kami diam.Heran.Pertama kali bagi kami menemukan dosen yang berani menjamin nilai kami.
      “Untuk apalagi Anda mencontek,toh nilai bagus sudah di tangan,iya tidak?Kecuali jika Anda ingin memupuk sifat para koruptor.Sudah mendapatkan jaminan dan kenyamanan masih saja berlaku tidak jujur.Sekarang Anda tinggal belajar di rumah untuk mendapatkan nilai A jika Anda mau.”
          Kami tertegun.Mencoba mencerna kalimat yang baru kali ini kami dengar.Hingga tiba pada satu kesimpulan bahwa betapa bijaksananya dosen ini.
     “Anda disini belajar.Jika salah ya terima jangan ngeyel ingin benar tetapi kedepannya diperbaiki.Berlaku jujur lah ketika ujian.Saya sangat menghargai hasil ujian Anda sekalipun itu jelek.Anda tidak perlu khawatir”.
        Hari H ujian tiba,tak ada satupun mahasiswa yang mencontek pada mata kuliah itu.Betapa apresiasi yang Beliau berikan sangat berpengaruh untuk kami.Entahlah benar atau salah cara itu.Yang jelas,kami semua merasa termotivasi untuk berlaku jujur.Dan kenyataannya tak sedikit yang mendapatkan nilai lebih dari nilai yang dijaminkan.
      Dari hal itu kami berpikir dan mencoba mengkritisi.Seandainya semua dosen seperti Beliau,begitu menghargai kejujuran dan hasil belajar anak didiknya,maka proses belajar yang dijalani menjadi saat – saat yang menyenangkan,tiada beban.Ujian yang biasanya menakutkan menjadi momen untuk mengevaluasi hasil belajar dan mengukur kemampuan.Tak ada lagi contek mencontek.Tak ada lagi kegaduhan.Tak ada lagi IPK tinggi tapi tak berkualitas.Dan satu hal yang sangat penting,bibit – bibit koruptor akan musnah dan tak akan pernah tumbuh lagi.

                 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene