Pembatasan tingkat emisi pada setiap
kendaraan
Di
kaca depan setiap mobil di jepang ditempeli sticker sertifikasi uji emisi
dengan batas waktu masa berlakunya. Jika lewat masa berlakunya maka polisi
berhak menilang. Uji emisi ini dilakukan berkala. Hasil uji emisi berupa data
tingkat emisi yang dikeluarkan mobil kita dan daftar suku cadang yang harus
diganti untuk mengembalikan performa mobil ini dengan tingkat emisi yang
diperbolehkan. Untuk mendapatkan sertifikat uji emisi, semua suku cadang dalam
daftar tersebut harus diganti.
Jadi
ga ada tuh mobil-mobil butut yang asapnya mengepul kaya gini
Gambar diambil dari : http://debiabdullah.blogspot.com/2011/04/asap-hitam-dari-bus.html
Diskon khusus jika membawa tas sendiri
Supermarket-supermarket
di Tokyo turut serta dalam menjaga lingkungan,salah satunya adalah dengan
memberikan diskon kepada pembeli yang membawa tas sendiri untuk membawa
belanjaannya.Di samping itu,konsumen pun memiliki kesadaran yang sama.Dia akan
menolak penggunaan keresek jika apa yang dibelinya masih bisa dia bawa dengan
tasnya.
Hal ini adalah
hal yang sangat mudah untuk kita contoh.Membeli makanan yang sudah menggunakan
kemasan tidak perlu lagi menggunakan keresek,cukup masukkan ke dalam tas
kita.Mudah bukan?
Mahalnya biaya untuk membuang sampah
elektronik
Di Indonesia,ada
istilah ‘tukang rongsok’ dimana mereka mencari dan harus membeli barang yang
sudah tidak digunakan untuk di daur ulang nantinya.Di Jepang,orang justru harus
membayar mahal jika membuang sesuatu.Hal ini membuat orang-orang Jepang
benar-benar efisien dalam menggunakan barang elektronik.Perlu kita ketahui
bahwa hingga saat ini belum ditemukan cara untuk mengelola limbah barang
elektronik (e-waste).Sejauh ini,di Jepang hanya dilakukan pengecilan volume
e-waste tersebut lalu dibuang ke laut yang dalam.Pantas saja,kebijakan tersebut
diberlakukan.
Untuk kita yang
sering gonta-ganti dan mengoleksi gadget atau barang elektronik lainnya,cobalah
mulai mengoptimalkan penggunaannya.Cukup satu tapi efisien.
Lampu terang redup otomatis
Di salah satu
hotel di Jepang,di tempat tertentu seperti tangga dan toilet terdapat lampu-lampu
yang akan menyala dengan terang ketika ada orang yang melewati,namun apabila
tidak ada orang yang melewati,lampu tersebut akan meredup secara otomatis.
Semoga para
engineer di Indonesia bisa menerapkan juga.Tidak hanya di hotel,tapi juga
sekolah,kantor,industry,bahkan rumah pribadi.
Penggunaan kertas bolak-balik
Kementerian
Kebijakan Manajemen Lingkungan Jepang melakukan kampanye untuk menggunakan
kertas bolak-balik,baik di sekolah,kantor,perusahaan swasta.Dalam beberapa
acara seminar pun,handout-nya difotocopy bolak balik dan menggunakan kualitas
kertas rendah (daur ulang).Mereka sadar betul bahwa untuk membuat 15 rim kertas
dibutuhkan satu pohon sehingga dengan menggunakan kertas bolak-balik,telah
dilakukan penghematan sebesar 50%.
Alat pemegang pensil
Dahulu di Jepang
setiap anak sekolah mempunyai alat pemegang pensil yang sudah pendek, yang
dapat memungkinkan kita untuk menggunakan pensil sampai benar-benar habis. Hal
ini mengajar kita untuk tidak menyia-nyiakan sesuatu sekecil apapun itu.
Bahkan dari hal
sekecil ini bisa menjadi kontribusi untuk menjaga lingkungan.
Desain rumah hemat energi
Kamar tamu di
Jepang biasanya mempunyai jendela yang besar menghadap ke Selatan. Agar dapat
dimanfaatkan sebagai penerangan alami ketika kita membaca buku, surat kabar
atau barangkali menulis surat.Sehingga dapat menghemat bahan bakar penggerak
istrik.Jika ini dilakukan oleh seluruh orang di dunia, bayangkan berapa ton
bahan bakar yang dapat dihemat?
Masyarakat
Jepang sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan.Ada budaya
Mottainai (pemborosan, pe-mubadziran, kesia-siaan),dimana mereka tidak akan
pernah menyia-nyiakan segala sesuatu sekecil apapun.Dalam hal menaati peraturan
pun tak pernah ada tawar menawar setelah ketuk palu.Mereka sadar betul mengapa
harus menjaga lingkungan.Mereka sadar betul bahwa alam telah memenuhi kebutuhan
manusia sehingga manusia wajib menjaga alam.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar