Setali tiga uang dengan sejarahnya yang panjang, toga pula
memempunyai arti filosofis yang kental, salah satunya yakni arti warna
hitam pada toga. Mengapa toga justru memakai warna hitam yang sering
diidentikkan dgn perihal yg misterius serta gelap. Mengapa tidak warna
putih yang menggambarkan kecerahan serta keindahan yang dipakai ?
Ternyata pemilihan warna hitam gelap pada toga adalah simbolisasi
yaitu misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu
mereka menempuh pendidikan di bangku kuliahan, tak hanya itu sarjana
pula diharapkan mampu menyibak kegelapan dgn ilmu pengetahuan yg selama
ini didapat olehnya. Warna hitam pula melambangkan keagungan, sebab itu,
tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai
warna hitam pada jubahnya.
Tak hanya warna pada jubah toga yang memuat filosofi mendalam,
ternyata ada pula arti filosofis dari bentuk persegi pada topi toga. Sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan yaitu seorang sarjana
dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari
beraneka sudut pandang.
Dan juga apa arti dari seremoni kuncir tali di topi toga dipindah
dari kiri ke kanan ? Seremoni memindahkan kuncir tali toga yg semula
berada dikiri menjadi kekanan ternyata berberarti yaitu waktu masa
kuliah lebih banyak otak kiri yg digunakan semasa kuliah, diharapkan
sesudah lulus, sarjana tak sebatas memakai otak kiri (hardskills)
semata, tetapi pula dapat menggunakan otak kanan yang berhubungan dgn
aspek kreativitas, imajinasi, serta inovasi, dan aspek softskills
lainnya.
Sumber : http://kabarnesia.com/2195/asal-usul-filosofi-toga-wisuda/
Ada maksud lebih prinsip dari sekedar simbol untuk foto-foto yang menunjukkan bahwa kita sudah lulus. Ada amanah yang sangat besar di pundak kita seiring dikenakannya toga ini pada tanggal 26 September 2015 lalu.
Semoga kita, para alumni mahasiswa bisa mengamalkan ilmu yang kita miliki untuk mewujudkan masyarakat yang seimbang.
Semoga kita, yang sudah sangat familiar dengan Tridharma Perguruan Tinggi bisa tetap melaksanakan dharma tersebut meskipun sudah tidak menjadi mahasiswa.
Semoga kita, yang sudah sangat familiar dengan Tridharma Perguruan Tinggi bisa tetap melaksanakan dharma tersebut meskipun sudah tidak menjadi mahasiswa.
Sekarang saatnya membuktikan bahwa kita adalah orang yang pantas 'mengenakan toga'.
Sekarang saatnya menunjukkan bahwa mahasiswa bisa menjadi bagian dari solusi.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Komentar
Posting Komentar