Dia yang
merendahkanmu bukan sedang menjatuhkan, tapi memberikan tantangan.
Peduli tak sekedar
mengucap belasungkawa, tapi juga menghapus air mata.
Peduli tak sekedar bertanya 'kenapa', tapi juga 'apa yang bisa saya bantu'.
Peduli tak sekedar bertanya 'kenapa', tapi juga 'apa yang bisa saya bantu'.
Seseorang yang ingin
menjadi pemenang tak akan memelihara sifat-sifat pecundang.
Kesulitan menjadi
tantangan. Keterbatasan menjadi pemicu kreativitas. Bagi orang yang memiliki keinginan.
Saat kamu benar-benar
bahagia, ingat itu adalah anugrah Tuhan yang harus disyukuri hanya dengan menjadikannya
sebagai jalan menuju kebahagiaan abadi,Surga-Nya.
Terlalu banyak
menuntut hanya akan menimbulkan kekecewaan jika tak kunjung terwujud. Lakukan
saja yang terbaik,yang membuat semua orang menilaimu berguna sehingga mereka
mendengarkanmu.
Niat baik langsung
dianggap modus. Perbaikan diri langsung dianggap penopengan diri. Padahal
manusia punya akal untuk berpikir dan hati untuk menimbang rasa, lalu menilai dengan
keduanya. Begitulah subjektivitas, kebenaran bukan masalah 'apa' tapi 'siapa'.
Peran sekecil apapun
itu mulia jika disertai kesadaran dan ketulusan. Yang hina adalah duduk manis
tak melakukan apa-apa saat melihat orang lain susah payah.
Kadang lebih baik
kita diam, karena orang lain tak sepenuhnya peduli, hanya ingin tahu.
Jika menginginkan
kenyamanan, rasanya bukan organisasi tempatnya. Tapi jika ingin bersusah payah
menghadapi segala rintangan untuk meningkatkan kualitas diri, berorganisasilah.
Kebahagiaan yang
didapat dari kemenangan hanya terasa beberapa menit. Tapi kemampuan yang
diperoleh dari proses mencapai kemenangan, itulah yang berharga.
Loyalitas bukanlah
masalah suka atau tidak suka, ada waktu atau tak ada waktu, semangat atau malas,
tapi bagaimana kamu selalu ada untuk mempertanggungjawabkan pilihanmu.
Orang yang gagal
selangkah lebih maju daripada orang yang tidak mencoba.
Jangan mengandalkan
orang lain. Saat gagal,kamu akan kecewa. Dan sekalipun kamu berhasil, kamu tak
akan pernah mandiri.
Menarik kembali
kata-kata yang menyakitkan adalah seperti menarik kembali pedang yang sudah
tertusuk, tetap meninggalkan luka.
Komentar
Posting Komentar