Langsung ke konten utama

HMTE Mengajar : Menuntut Ilmu Itu Pahit,Tapi Akan Lebih Pahit Jika Hidup Tanpa Ilmu




Mengajar merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memahami ilmu pengetahuan.Pemahaman ilmu pengetahuan mengenai berbagai bidang baik sosial maupun sains sangat diperlukan guna membentuk masyarakat yang cerdas dan dapat memahami persoalan di masa kini.Kesadaran tersebut akan terbentuk manakala masyarakat memiliki minat untuk memahami ilmu pengetahuan juga memahami nilai pentingnya.Berdasarkan hal itulah,HMTE bermaksud menyelenggarakan kegiatan HMTE Mengajar dengan maksud menumbuhkan minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan,khususnya kepada anak-anak jalanan yang  terkikis minatnya dalam pendidikan karena berbagai hal,salah satunya faktor ekonomi.Ilmu pengetahuan yang diberikan khususnya dalam aspek sains.Dengan mengemas kegiatan mengajar menjadi lebih menarik, penyampaian yang sederhana,dan nuansa informal akan lebih memudahkan tumbuhnya minat anak-anak terhadap ilmu pengetahuan juga dalam memahami nilai penting ilmu pengetahuan.
               
Sebagai mahasiswa,sudah semestinya melaksanakan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi,yaitu pendidikan,penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat.Kegiatan mengajar menjadi salah satu cara mahasiswa mewujudkan kewajibannya untuk mengabdi kepada masyarakat setelah mendapat pendidikan baik formal maupun informal di kampus.
                
Di samping itu,kegiatan mengajar ini menjadi salah satu aplikasi dari nilai-nilai ikrar HMTE,dimana setiap anggota HMTE mesti memiliki kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya.
                
Untuk itulah,pada hari Sabtu tanggal 14 Juni 2014 HMTE mengadakan kegiatan mengajar di Taman Buah Batu Kota Bandung.Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak jalanan di sekitar Buah Batu dan Samsat.HMTE bekerja sama dengan komunitas Save Street Child,dimana komunitas ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.Dan di tanggal tersebut ternyata tepat tiga tahun usia komunitas tersebut.Harapan komunitas tersebut adalah tidak adanya anak-anak jalanan suatu saat nanti.


HMTE mengajarkan beberapa hal mengenai sains yang dikemas dalam percobaan-percobaan menarik seperti percobaan gunung meletus,balon yang tidak pecah ketika ditusuk,membuat roket sederhana,dan mengambil koin dalam air tanpa membasahi tangan.Dengan begitu,minat anak-anak terhadap ilmu pengetahuan harapannya akan terus tumbuh.
               
Anak-anak tersebut cukup antusias dalam mengikuti kegiatan belajar.Ada anak yang benar-benar semangat untuk belajar.Ada yang ogah-ogahan.Ada yang sekolah.Ada yang putus sekolah.Ada yang mandiri.Ada yang manja.Ada yang pemberani.Ada yang malu-malu.Sangat beragam ternyata karakter anak-anak tersebut.Tapi satu hal yang sama adalah seluruhnya cenderung memiliki emosional yang tidak terkendali.Hal itu wajar karena mereka hidup di bawah tekanan dan keterbatasan.Untuk itulah perlu terus diarahkan.

                 
Terutama dalam pemahaman mereka terhadap ilmu.Hanya orang yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu yang dapat merubah kondisi hidupnya.Ya,dari sekian banyak anak jalanan,hanya sekitar dua orang yang benar-benar semangat mengikuti kegiatan ini.Di dalam mindset mereka perlu terus ditanamkan semangat untuk menuntut ilmu agar kelak kehidupan mereka berubah,tidak lagi mengamen di jalanan.
                
Dan tujuan lainnya adalah menanamkan nilai penting untuk menuntut ilmu.Ilmu memiliki beberapa peranan.Ilmu menjadikan seseorang berbeda.Tentu berbeda orang yang memiliki ilmu dan tidak memiliki ilmu.
1. Ilmu membuat seseorang menjadi kreatif  dan kreativitas tersebut dapat menjadi keuntungan
            Contoh :
Dari hasil percobaan gunung meletus,kita tahu bahwa ada reaksi antara karbonat dengan asam,sehingga menghasilkan gelembung-gelembung gas karbondioksida.Prinsip sesederhana itu ternyata bisa diaplikasikan dalam berbagai hal,contoh untuk pembuatan minuman bersoda.Begitulah orang yang memiliki ilmu,dengan ilmunya bisa menjadi kreatif,dan kreativitas itu bisa menghasilkan banyak keuntungan.Sebaliknya, orang yang tidak berilmu,dia tidak akan bisa berpikir kreatif.

2. Ilmu membuat seseorang tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga (fisik) untuk mendapatkan keuntungan
Contoh :
Kakek saya profesinya tukang pompa,kerjanya memasang/instalasi pompa,perawatan pompa,benerin pompa di rumah-rumah,gajinya 1 juta sekali menangani,sedangkan pernah dosen saya bercerita bahwa orang yang menguasai ilmu pompa,perusahaan berani membayar dia sebesar 50 juta sekali menangani.Dengan tenaga yang sama,kita mendapatkan uang yang lebih banyak jika dengan ilmu.
Contoh lain :
Bapak polisi mengatur lalu lintas dengan tenaga dan waktu yang sama dibayar lebih mahal daripada orang biasa yang mengatur lalu lintas di jalan-jalan.Orang biasa yang mengatur lalu lintas di jalan paling hanya dibayar seribu rupiah per mobil yang dibantunya ketika belok.

3.    Ilmu membuat seseorang lebih dipercaya dan dihargai
Contoh 1 :
Orang-orang akan lebih patuh kepada bapak polisi yang mengatur lalu lintas di jalan dibanding kepada orang biasa yang bukan polisi
Contoh 2 :
Dokter dengan dukun.Orang akan lebih percaya dengan dokter karena dokter menyembuhkan penyakit berdasarkan ilmu pengetahuan,bukan takhayul.
Contoh 3 :
Pencuri uang rakyat lebih dihargai dan masih dipercaya (hukumannya lebih nyaman) dibanding pencuri motor atau maling ayam.Pencuri uang rakyat melakukannya dengan ilmu,strategi.Tapi ini adalah penerapan ilmu yang salah,tidak bermoral.Di hadapan manusia mungkin masih dihargai dan dipercaya,tapi di hadapan Tuhan,dia adalah orang yang hina,bahkan lebih hina dari binatang

                
Begitulah ilmu,dapat mengubah segalanya.Dapat mengubah zaman batu menjadi zaman teknologi serba canggih.Dapat mengubah yang lelet menjadi cepat.Dapat mengubah kehidupan manusia yang sekalipun terlahir dari kemiskinan menjadi seseorang yang dihargai.Jadi,sepahit apapun perjuangan kita dalam menuntut ilmu,jangan pernah menyerah,karena akan lebih pahit lagi jika kita hidup tanpa ilmu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene