Langsung ke konten utama

Memilih Itu Masalah Objektivitas,Bukan Hanya Ikut-Ikutan



           ‘Bisa makan tapi anak ga bisa sekolah atau mengorbankan perut lapar asal anak bisa sekolah?’.Mungkin itu dua pilihan yang sering dialami orang tua dengan kondisi ekonomi yang terbatas.’Menentukan siapa yang bisa mendapatkan subsidi cuci darah dan siapa yang harus menyerah untuk mati karena tak mendapat bantuan biaya pengobatan gagal ginjal’,itulah pilihan yang sering dialami dr.Rully Roesli yang dikatakan dalam bukunya ‘Playing God’.’Memilih sahabat atau pacar’ itu ke-galau-an yang sering dialami para remaja manakala dua hal itu membutuhkan dirinya.

                  
                     Ya,’memilih’ bukanlah hal yang mudah.Jangankan banyak pilihan,diantara dua hal yang harus dipilih pun sangat sulit.Menentukan pilihan dialami setiap manusia.Menentukan pilihan harus dilakukan oleh setiap orang dalam hidupnya,baik kaya, miskin, dokter, guru, mahasiswa, remaja, siapapun itu pasti harus memilih.Pepatah mengatakan ‘life is choice’.Hidup itu memilih.Karena saking banyaknya hal-hal yang harus kita pilih dalam hidup.Setiap harinya kita memilih.Bahkan sukses atau gagalnya kita di masa yang akan datang,itu adalah sebuah pilihan.Dengan siapa kita akan berkeluarga,itu pun pilihan.Begitupula karir yang akan kita tempuh dalam hidup,dimana kita akan bekerja,melanjutkan pendidikan,semuanya adalah pilihan.
               Dan sekali lagi,dalam menentukan pilihan-pilihan itu tidaklah mudah.Banyak hal yang harus dipertimbangkan agar kita tidak salah memilih.Dan lagi,jika terdapat pilihan yang rasanya tidak pantas dipilih akan menambah kebingungan dalam memilih,alih-alih malah tidak memilih.
            Tetapi bagaimanapun,kita harus tetap memilih.Tidak memilih pun artinya kita sudah menentukan pilihan kita.Menghindar dari pilihan juga merupakan pilihan.Ya,kita sudah memilih untuk tidak memilih dan memilih untuk menghindar.Pilihan adalah hak setiap orang,namun tetap mesti disertai ilmu dan keadaan orang yang akan terpengaruh dengan keputusan kita.
                    
                     Beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan pilihan :
·         Memahami tujuan memilih
·         Memahami minat diri sendiri
·         Memahami semua pilihan yang ada
·         Memahami kondisi lingkungan sekitar
·         Menentukan pilihan dengan objektif

      Begitupun dalam memilih pemimpin.Saat ini adalah masa-masa yang membingungkan bagi masyarakat Indonesia,dimana harus memilih salah satu dari dua pilihan.Tentu saja,hak setiap orang untuk memilih yang manapun dan hak setiap orang pula jika pilihannya adalah tidak memilih.Namun jangan lupa dengan beberapa pertimbangan di atas.
    Jangan sampai pendasaran atas pilihan kita adalah karena keegoisan kepentingan partai.Jangan sampai pendasaran atas pilihan kita adalah karena terpengaruhnya informasi media massa.Media massa yang disadari tidak sepenuhnya objektif,hanya menjadi sumber informasi,bukan pendasaran dalam menentukan pilihan.Informasi tersebut harus diolah lagi dengan berpikir,tentu disertai dengan ilmu,baik aspek social,politik,kepemimpinan,hukum,psikologis.
  
                      Jadi,memilih bukan hanya urusan perasaan,apalagi ikut-ikutan yang tak berdasar,tetapi perlu dipikirkan semua hal yang akan dipengaruhi oleh pilihan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene