Langsung ke konten utama

Sebuah Do'a




Lima tahun yang lalu, sama sekali tak kusangka dia memiliki rasa yang sama. Tapi disaat kurasakan itu, justru saat itulah aku tahu bahwa dia pun ingin menaruh hatinya di hatiku. Lima tahun yang lalu, tak pernah ku sangka sebelumnya bahwa wanita yang dikisahkannya hingga membuatku cemburu dan menangis adalah diriku sendiri. 

Pada awalnya, kukira aku hanya pelarian untuk dirinya yang sedang mencoba move on dari mantannya, begitupun denganku. Aku ragu dia adalah yang terbaik karena saat itu dia hanya orang baru yang belum seberapa tahu tentangku. Jadi, mana mungkin dia bisa mencintaiku? Cintanya hanya cinta yang tak berdasar dan tak kan bertahan lama karena hanya mengandalkan perasaan.

Waktu demi waktu yang kulalui bersamanya ternyata cukup membuatku tahu bagaimana dirinya. Meski rasa ingin tahuku terjawab melalui pengakuan, paksaan, ataupun bentuk tersirat, namun yang penting aku paham bagaimana dirinya. Mungkin begitupun dia terhadap diriku. Kini aku tahu cintanya beralasan. Alasan fisik ya. Alasan psikis ya. Alasan akhlaq ya. Alasan kecerdasan ya. Namun ada satu alasan yang tak akan pernah mengubah rasa cinta ini meski alasan lainnya berubah, meski fisikku tak lagi menarik, meski psikisku sedang melemah, meski akhlaq-ku tak sempurna, meski kecerdasanku menurun, yaitu sebuah tujuan berupa kebahagiaan abadi Surga.

Dari waktu yang tidak singkat itu, aku tahu dia yang selalu mengerti. Dari berbagai dinamika yang pernah aku dan dia alami, aku tahu dia lah yang terbaik. Hingga saat ini aku selalu menginginkan kehadirannya di sampingku. Dan hingga akhir nanti, aku akan tetap menginginkan kehadirannya di sampingku. Aku ingin dia berada di sampingku saat aku sukses meraih karirku. Aku ingin dia berada di sampingku saat di pelaminan. Aku ingin dia di sampingku saat aku melahirkan anak-anaknya. Aku ingin dia ada di sampingku saat aku berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Aku ingin dia ada di sampingku saat aku menghembuskan nafas terakhir. Dan keinginan tertinggiku adalah bersamanya di Surga nanti.

Meski bahagia yang dituju, namun rasanya, akhir rasa cinta ini adalah harapan bahwa dia selalu di sampingku. Bukan lagi bahagia yang mendominasi, tapi kekhawatiran akan kehilangan. Meski hati bisa tertambat pada yang lain, namun sungguh, itu hanya tertambat, untuk hidup bersama rasanya tak mungkin. 

Dia membuatku tak bisa mencintai yang lain. Dia membuatku menjadikannya satu-satunya dalam hidupku. Dia membuat banyak doaku tercurah padanya. Dia membuat seluruh perhatianku tertuju padanya. Dialah poros bumiku, yang apabila berhenti, maka aku pun berhenti.

Untuk itulah aku sangat takut kehilangannya. Entah perasaan cintanya ataupun keberadaannya. Aku selalu memohon, Ya Allah, berikan kesempatan hidup yang sama kepadaku dan kepadanya. Agar tak pernah ada kesedihan panjang jika salah satu dari kami pergi lebih dulu. Ya Allah, aku akan berusaha menjalankan sunnatullah kehidupan yang membuatku bisa terus bersamanya, baik jiwa dan ragaku. Ya Allah, panjangkan umurnya. Ya Allah, saking beratnya, rasanya aku lebih sanggup melihatnya pergi dan bahagia bersama wanita lain daripada melihatnya pergi lebih dulu ke Surga-Mu. Karena dengan itu, aku masih bisa melihatnya tersenyum. Ya Allah, saking tak inginnya aku melihat dia menangis jika aku tak ada, rasanya aku rela dia memiliki pendamping lain sesaat sebelum ajalku tiba. Karena dengan itu, hidupnya tak akan dihiasi kesedihan. Ya Allah, sekalipun ada hal yang sangat kubutuhkan namun harus dengan mengorbankan nyawanya, lebih baik aku yang sengsara karena tak terpenuhi kebutuhanku. Karena sekalipun terpenuhi, tak kan sanggup aku menanggung penyesalan. Ya Allah, karuniakanlah masa hidup hingga kami dapat memberikan kontribusi terbesar untuk pembangunan masyarakat, karena hanya hal itulah yang akan membuat cinta kami abadi kini dan kelak.

Ya Allah, aku ingin dia tahu bahwa setiap tangisku adalah karena takut kehilangannya. Aku ingin dia tahu setiap nasihatku adalah karena ingin dia baik-baik saja. Aku ingin dia tahu setiap tingkahku yang berlebihan dan cerewet adalah karena tak ingin terjadi apa-apa padanya. Semua yang kulakukan adalah agar dia bisa memiliki waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan kebaikan dan menjalankan cita-citanya. 

Terimakasih, Ya Allah, telah menghadirkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene