Langsung ke konten utama

Ingat, Tri Dharma !



             Pemandangan yang tidak asing saat melihat mahasiswa pergi ke pelosok-pelosok desa untuk melaksanakan program desa binaan. Bukan sesuatu hal yang aneh saat melihat mahasiswa yang paling tanggap membantu masyarakat yang terkena bencana. Dan bukan pula kenyataan yang tak biasa melihat mahasiswa turun ke jalan untuk berempati pada anak jalanan.
               Namun, jarang sekali melihat mahasiswa yang sungguh-sungguh menghayati pendidikannya dan mengamalkan apa yang ia pelajari untuk kemajuan masyarakat. Tak banyak pula mahasiswa yang meneliti dan mencari ide-ide baru untuk pemecahan masalah bangsa Indonesia. Semuanya hanya berorientasi pada ‘dapet kerja setelah lulus’. Tapi semoga pandangan itu tidak benar.
  Padahal, ketika mahasiswa dikenalkan dengan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, pasti mahasiswa mengetahui (baca : sekedar tahu) bahwa fungsi mahasiswa berlandaskan tri dharma perguruan tinggi. Apa itu?
            Tri dharma perguruan tinggi adalah salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama, serta harus disadari betul oleh semua mahasiswa agar dapat tercipta mahasiswa yang sadar akan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
              Adapun isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:
1. Pendidikan dan Pengajaran
          Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tinggi dinegara kita dikenal dengan istialh strata, mulai dari strata satu(S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana, strata dua(S-2) merupakan program magister dan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam sutau disiplin ilmu,serta pendidikan jalur vokasional/non gelar(diploma).
2.  Penelitian dan pengembangan
         Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitain,m aka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang.
3. P engabdian pada masyarakat
       Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.
          Ketiga faktor ini erat hubungannya, sebab penelitian harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Mengapa cenderung bulir ke-3?
          Cara pandang mahasiswa terhadap memberikan kontribusi hanya membantu rakyat dengan langsung memberikan bantuan berupa uang, tenaga, waktu. Padahal melalui pendidikan dan penelitian sesungguhnya itu telah menanam modal untuk membantu masyarakat di masa depan. Justru membangun masyarakat hanya dengan bulir ke-3 tidak dapat memecahkan masalah sepenuhnya karena itu hanyalah bagian kecil dari sebuah proses pembangunan. Justru dengan pendidikan dan penelitian lah semua tujuan bisa tercapai, dan posisi mahasiswa, tujuan mahasiswa ya bisa menghasilkan karya untuk bangsa, bukan hanya menjadi ‘pembantu rakyat’.
           Pengabdian kepada masyarakat. Artinya ada sesuatu hal yang diabdikan untuk masyarakat. Dan dari tridharma perguruan tinggi, kita dapat mengetahui bahwa yang diabdikan adalah hasil pe ndidikan dan penelitian kita sebagai mahasiswa. Lalu, apa yang diabdikan jika pendidikan dan penelitian tidak dijalani? Itulah pengabdian kepada masyarakat yang ‘omong kosong’ dan tak akan pernah memecahkan permasalahan masyarakat.
        Tujuan mahasiswa seperti tersirat dalam tridharma perguruan tinggi adalah membangun masyarakat. Dan bulir-bulir tridharma merupakan sasarannya.
          Sehingga perlu kita ingat bahwa PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) itu hanya sebuah sasaran, jangan berlarut-larut dalam peran itu saja sedangkan peran yang lain dilupakan.
            Seperti peran seorang wanita. Dia adalah seorang ibu bagi anak-anaknya, istri bagi suaminya, anak bagi orang tuanya, karyawan bagi tempat kerjanya. Jika salah satu perannya tidak dilaksanakan maka yang lainnya akan menuntut. Dan seperti Allah memberikan dua peran bagi manusia yaitu ibadah dan menjadi khalifah fil ardh. Bukankah sia-sia ketika rajin ibadah tapi membiarkan kerusakan? Maksudnya adalah semua sasaran itu harus dilakukan jika ingin mencapai tujuan. Jika salah satunya tidak dilaksanakan maka sesungguhnya kita akan dimintai pertanggungja waban kelak. Begitupun dengan kewajiban kita sebagai mahasiswa (Tridharma).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Efisiensi Panel Surya

        A. Name Plate Max Power (Pmax) 180 W Open Circuit Voltage (Voc) 30.4 V Short Circuit Current (Isc) 8.03 A Min. Bypass Diode (If) 12.5 A Serial No NC081015E069073 Warranted Min Pmax 174.6 W Max. Power Current (Vmp) 24.2 V Max. Power Current (Imp) 7.45 A Fuse Rating 15 A AT STC 1000 W/m 2 , AM 1.5, cell T 25 o C Measured Values at STC IEC Pmax 180.1 W Vmp 24.5 V Imp 7.34 A Voc 30.2 V Isc 8.36 A       B. Jumlah Array Di Lab Surya Teknik Konversi Energi terdapat 3 array pembangkit listrik tenaga surya. - 1 array besar statis - 2 array kecil dinamis (bisa digerak-gerakkan/diarahkan)       C. Jumlah Panel Array Besar 92 panel Array Kecil A 5 panel Array Kecil B 5 panel       D. Jumlah Modul 1 pa

Control Valve

Abstrak Resume ini memberikan deskripsi umum mengenai prinsip dasar control valve , cara menentukan besarnya control valve baik untuk fluida cair maupun gas, dan beberapa jenis valve beserta prinsip kerja dan fungsinya. Pendahuluan Kata valve acapkali diterjemahkan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Demi kejelasan teknik, kata valve akan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam pembahasan ini. Kerja valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang paling korosif, dari tekanan rendah sampai tekanan tinggi, dari temperatur rendah sampai temperatur tinggi dan seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah, ada banyak sekali konstruksi valve. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pa

Jurusan Teknik Konversi Energi, Sulit Tapi Menantang

                “Bidang konversi energi adalah bidang yang begitu luas dan hampir meliputi seluruh disiplin ilmu sehingga merupakan pelajaran yang sukar untuk diajarkan. Tambahan lagi, begitu banyaknya penelitian yang sedang dijalankan dalam bidang ini sehingga, tentu saja, tetap saja ada perubahan”. (Archie W. Culp, Jr.) Banyak orang yang aneh dan bertanya-tanya dengan jurusan yang satu ini. Begitupun saya pada awalnya. Awalnya setengah hati menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi karena sama sekali tidak terbayang apa yang akan dipelajari. Tidak seperti bidang keilmuan lain contohnya mesin, listrik, elektro, kimia, akuntansi. Bahkan hingga tahun kedua menjalani kuliah di bidang teknik konversi energi masih belum terbayang kita ini mau dibawa kemana. Di setiap semester, mata kuliahnya beragam bidang, ada rangkaian listrik, elektronika, elektronika daya, elemen mesin, mesin termal, mekanika fluida, mesin fluida, termodinamika, perpindahan panas, neraca massa dan ene